Sabtu, 10 September 2011
Sholat Tahajud dengan Ikslas Vs Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Setelah membaca judul diatas, apa yang ada dalam pikiran anda? Kaget? Ah biasa aja? Sebagai mahasiswa kedokteran harus baca ni, let’s cekidot. Sholat tahajud sendiri bearti sholat sunah yang dilakukan pada wantu malam hari dan dilaksanakan didahului dengan tidur walaupun tidurnya hanya sebentar. Sementara itu kalo kita mo tinjau dari segi medis ni, faktor risiko penyakit jantung koroner dibedakan menjadi dua, yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan (nonmodifiable risk factors),yaitu keturunan, umur, dan jenis kelamin; faktor yang dapat dikendalikan (modifiable risk factors) meliputi hipertensi, merokok, penyakit Diabates Mellitus, stres, obesitas, hiperkolesterolemia, diet, aktivitas fisik.
Sebagai calon dokter jurnal dan penelitian bukan lagi hal yang asing lho, ni penelitian terbaru tentang jantung yang dilakukan oleh Institute of HearMath, HRV (Heart Rate Variability) merupakan indikator penting dari fisiologis tubuh dan perilaku. dalam penelitian ini jantung bertindak seolah punya pengaturannya sendiri. Jantung lebih dari pompa sederhana. Jantung memiliki self organized information processing center, pusat pengolahan informasinya sendiri yang disebut own functional brain sehingga mampu berkomunikasi dan mempengaruhi fungsi otak dan sebagian besar organ utama tubuh dan akhirnya menentukan kualitas hidup. HRV atau irama jantung mencerminkan kemampuan seseorang dalam beradaptasi dengan tuntutan lingkungan Jika jantungnya baik maka perilaku individu baik.
Nah udah pada tau semua kan betapa pentingnya jantung, sebagai calon dokter islam akan kah kita hanya diam saja dengan hasil penelitian dan kajian-kajian keilmuah terbaru????harus ngapain dunk kita sebagai calon dokter. Ni dia jawabannya. So kita perlu telaah lebih jauh hubungan ibadah mahdah, sholat tahajud dengan faktor risiko penyakit jantung koroner.
Udah tahu semuakan apa yang harus dilakukan, ya telaah terhadap sholat tahajud Vs faktor risiko penyakit jantung koroner. berdasarkan study peustaka yang kami lakukan, ternyata sholat tahajud tidak hanya sholat yang diperintahkan tanpa esensi. Sholat tahajud mampu memberikan proteksi (baca: menjaga) jantung kita dari faktor risiko penyakit jantung koroner, yakni hipertensi, amarah, diet, hiperkolesterolemia, obesitas aktivitas fisik, dan merokok. Hal ini bisa terjadi karena sholat tahajud melalui trasmisinya ke hipotalamus mampu mengendalikan sekresi hormon kortisol. Subhanallah, indah bukan? Ternyata disetiap perintah Allah terdapat esensi yang lebih dari sekedar spiritual saja melainkan kesehatan juga. So masih ragukah anda untuk melaksanakan sholat tahajud dengan ikhlas. Utamanya di Ramadhan yang indah ini, marilah kita tingkatkan keikhlasan kita dalam setiap ibadah kita pada Allah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar