Keep Hamazah!

Pages

  • Islam and Medicine

Blog Archive

  • ▼  2013 (3)
    • ▼  Oktober (1)
      • Harun Yahya As A Role Model in My Writing World
    • ►  Agustus (1)
      • R4BIA: Keteguhan, Kekuatan, Perlawanan, dan Persatuan
    • ►  Januari (1)
      • <!--[if gte mso 9]> <![endif]--> Shol...
  • ►  2012 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2011 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)

About Me

Foto Saya
Alfi Kamalia (Alfun Hamazah)
saya tidak bisa menjanjikan apapun tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bersyukur dan menjunjung kemanfaatan
Lihat profil lengkapku

Followers

Sabtu, 19 Oktober 2013

Harun Yahya As A Role Model in My Writing World




Gambar diatas, adalah salah satu potret dari bapak Adnan Oktar (yang memiliki nama pena Harun Yahya) yang saya peroleh dari fasilitas gambar di google. kenapa saya harus memasang foto itu? mungkin pertanyaan itu yang terlintas di benak pembaca kali ini. Okidoki, saya terinspirasi oleh karya-karya beliau, salah satunya adalah karya dengan judul "Indahnya Penciptaan Manusia". Pada karya tersebut beliau mampu menunjukkan fakta Keesaan dan Kebenaran Allah dan Al Quran secara scientic. Oleh karena itu, sempat terlintas dibenak saya, jika suatu saat saya ingin jadi penulis (karena memang saya tidak berniat menjadi klinisi full time) maka saya akan menjadikan beliau sebagai role model penulisan saya. Dengan demikian hal pertama yang saya lakukan adalah membaca biografi beliau, dan setelah membaca beberapa biografi beliau. SubhanAllah, menjadikan Allah sebagai tujuan utama, membela Allah dan agama sebagai tujuan utama adalah landasan beliau dalam menulis. Untuk lebih lengkapnya silahkan membaca lebih lengkapnya sebagai berikut:

Harun Yahya adalah nama pena Adnan Oktar. Beliau lahir di Ankara pada tahun 1956. Sebagai seorang da'i dan ilmuwan terkemuka asal Turki, beliau sangat menjunjung tinggi nilai akhlaq dan mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan ajaran agama kepada masyarakat. ia dibesarkan di kota ini hingga lulus SMU. Komitment beliau terhadap Islam tumbuh semakin kuat ketika beliau duduk di bangku SMU. Pada periode ini, pengetahuan yang mendalam tentang Islam beliau dapatkan dari membaca berbagai buku-buku agama. Di samping itu, beliau juga memperoleh pemahaman tentang fakta-fakta penting lain yang kemudian beliau beritahukan kepada orang-orang di sekitarnya.
 
Pada tahun 1979, Adnan Oktar pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di Universitas Mimar Sinan. Di masa inilah beliau mulai melaksanakan misi dakwah, menyeru manusia kepada akhlaq yang baik dan memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar. 

nah bagian yang saya underline itu merupakan intinya, jadi tujuan beliau adalah untuk amar ma'ruf nahi mungkar.


Masa-masa di Universitas Mimar Sinan

Sejak sebelum Adnan Oktar memulai kuliah di Universitas Mimar Sinan, Istanbul, institusi pendidikan tersebut telah berada di bawah pengaruh berbagai organisasi ilegal berhaluan Marxisme, sehingga pemikiran kekirian tampak jelas mendominasi kampus. Setiap orang, apakah ia staf di sebuah fakultas ataupun mahasiswa, adalah sosok materialis yang berpola pikir atheis. Sungguh, para staf pengajar mengambil setiap kesempatan yang ada untuk menyebarkan filsafat materialistik dan Darwinisme dalam kuliah-kuliah yang mereka berikan kendatipun dua hal ini tidak ada hubungannya dengan topik kuliah mereka. Dalam lingkungan dimana ajaran agama dan akhlaq tidak dipedulikan dan sama sekali ditolak, Adnan Oktar menyeru orang-orang di sekitar beliau kepada keesaan dan keberadaan Allah. Sebagaimana mungkin telah dimaklumi, dalam kondisi demikian, Islam tidak diberi kesempatan untuk tumbuh berkembang. Ibu beliau, Ny. Mediha Oktar, menuturkan bahwa pada masa itu beliau hanya tidur beberapa jam saja di malam hari, sebagian besar sisa waktu beliau gunakan untuk membaca, membuat catatan dan menyimpan kumpulan catatan tersebut.

Beliau membaca ratusan buku, termasuk karya-karya pokok tentang Marxisme, komunisme dan filsafat materialistik, dan mempelajari buku-buku ideologi kiri, termasuk karya-karya klasik ataupun literatur-literatur lain yang jarang dibaca orang. Beliau meneliti karya-karya tersebut, menandai bagian-bagian penting dan membuat catatan-catatan di bagian belakang buku tersebut. Hal ini membuat beliau sangat tahu tentang filsafat-filsafat serta ideologi-ideologi tersebut, jauh lebih tahu dibandingkan para pendukung ideologi itu sendiri. Beliau juga melakukan riset yang mendalam tentang teori evolusi yang dianggap sebagai landasan ilmiah dari ideologi-ideologi tersebut dan mengumpulkan berbagai dokumen dan informasi yang berhubungan dengannya. Setelah mengumpulkan informasi yang berlimpah tentang berbagai kebuntuan, kontradiksi dan kebohongan yang terdapat dalam filsafat dan ideologi yang didasarkan atas pengingkaran terhadap Allah ini; tanpa membuang-buang waktu lagi, Adnan Oktar menggunakan informasi tersebut untuk menyebarkan fakta-fakta yang ada.

Hampir ke setiap orang, termasuk para mahasiswa dan staf pengajar di universitas, beliau mendakwahkan keberadaan dan keesaan Allah, serta Al Qur’an, Kitab Suci yang diwahyukan Allah, dengan menggunakan bukti-bukti saintifik. Di tengah-tengah pembicaraan di kantin kampus, di koridor-koridor di saat jam istirahat, seseorang dapat melihat beliau sedang menjelaskan kelemahan dan kesalahan filsafat materialistik dan Marxisme dengan mengambil cuplikan dari buku-buku yang menjadi referensi dari ideologi itu sendiri. Beliau memberikan perhatian khusus kepada teori evolusi. Teori yang dimunculkan oleh kelompok tertentu untuk melawan fakta penciptaan ini diyakini sebagai sesuatu yang benar oleh para mahasiswa universitas secara luas. Dengan menggunakan kedok sains, teori tersebut sebenarnya bertujuan untuk meracuni dan menghancurkan akidah dan akhlaq dari para pemuda tersebut. Seandainya makar jahat dari kebohongan ilmiah ini tidak dibongkar, maka akan muncul generasi penerus yang sama sekali tidak memiliki nilai-nilai spiritual, moral dan religius.


Latar belakang gerakan dakwah beliau adalah lingkungan yang tidak sesuai dengan aturan Allah. Hal inilah yang mendorong beliau untuk menciptakan karya karya yang menunjukkan kekusaan Allah secara scientifik karena metode inilah yang sesuai dengan sasaran dakwah beliau.



Diposting oleh Alfi Kamalia (Alfun Hamazah) di 07.21 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Senin, 19 Agustus 2013

R4BIA: Keteguhan, Kekuatan, Perlawanan, dan Persatuan




Assalamualaikum, 
sobat muslim dimanapun anda berada, sekedar berbagi ya,
kemarin ada seorang kawan mengirimkan short messagenya melalui media sosial yang intinya "Marilah kita support egypt anti coup dengan memasang twibbon salam 4 jari di akun facebook atau twitter", its ok, dimanapun kita marilah kita membantu melalui media apapun yang bisa kita jangkau.
so let's explore about R4BIA.

Dalam bahasa Arab, Rabi'ah/arba'ah bermaksud Empat. Rab'ah (angka 4) dijadikan sebagai simbol keteguhan, kekuatan, perlawanan dan persatuan untuk seluruh dunia yang mencintai kebebasan.

Simbol 4 jari sebagai simbol untuk mengenang markas demonstran pendukung Mursi di Rabi'ah yang telah dihancurkan oleh tentara rezim Mesir. Simbol 4 jari untuk menunjuk ikon Rabi'ah.

Simbol 4 jari ini diluncurkan oleh Perdana Menteri Turki, Recep Tayip Erdogan mulai Sabtu (17 agustus 2013) setelah mengecam keras pembantaian yang dilakukan tentera junta Mesir yang terjadi pada hari Jumat dan Sabtu di Ramses Square dan Masjid Fatih yang dikepung tentara rezim.

Tujuan avatar simbol #R4BIA dipakai oleh pendukung Morsi/Mesir di media sosial seperti facebook dan twitter sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap apa yang sedang terjadi di Mesir. Selain menimbulkan kesadaran orang ramai agar lebih peka mengenai krisis di Mesir sekarang ini.

Di jejaring sosial twitter, facebook dan juga profil picture di BlackBerry Messenger, Whatsapp atau pun Yahoo! Messenger simbol ini sudah massif dipakai. Ini adalah simbol keberanian, simpati, dan keberpihakan kepada rakyat yang menuntut haknya dipimpin oleh pemimpin yang ta'at kepada Allah swt.

Diposting oleh Alfi Kamalia (Alfun Hamazah) di 20.43 2 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Jumat, 11 Januari 2013

Sholat Tahajud Sebagai Terapi Protektif Terhadap Faktor 
Risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Alfi Kamalia (102010101028, 2010), Sayyidah Auliany A. (102010101041, 2010)
Fakultas Kedokteran Universitas Jember
2011
Pada tahun 2010 dilaporkan PJK  merupakan penyebab utama dan pertama dari seluruh kematian, yakni sebesar 26,4%, angka ini empat kali lebih tinggi dari angka kematian yang disebabkan oleh kanker (6%). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Institute HeartMath, variabilitas denyut jantung (HRV) merupakan indikator penting dari fisiologis tubuh dan perilaku.
Karena sedemikian pentingnya fungsi jantung terhadap kehidupan manusia, selain sebagai organ pemompa darah, jantung juga berperan penting terhadap perubahan perilaku. Dan dengan terus meningkatnya prevalensi penyakit jantung, khusunya di Indonesia, maka dibutuhkan suatu sarana yang mampu memberikan proteksi terhadap penyakit jantung khusunya penyakit jantung koroner sehingga jantung tetap terpelihara baik.
Rasulullah Saw dalam sebuah hadis yang artinya sebagai berikut:
 “Shalat tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan, dan menghindarkan dari penyakit, (HR Tirmidzi)”.
Hadis Nabi Saw tersebut, sholat tahajut memberikan berbagai manfaat baik dari segi spiritual maupun segi kesehatan, yakni mampu menghapus dosa, mendatangkan ketenangan, dan menghindarkan dari penyakit. Hal ini menimbulkan sebuah ketertarikan bagi penulis untuk menelaah lebih jauh mengenai hubungan dari ibadah mahdah dengan risiko sebuah penyakit. Oleh karena itu, dalam karya tulis ini penulis menelaah bagaimana implikasi sholat tahajud sebagai terapi protektif terhadap risiko penyakit jantung koroner.
Tujuan penulisan dari karya tulis ini adalah sebgai berikut: untuk mengetahui karakteristik sholat tahajud yang mampu menurunkan sekresi hormone kortisol dan untuk mengetahui implikasi sholat tahajud sebagai terapi protektif terhadap risiko penyakit jantung koroner.
Shalat tahajud merupakan salah satu sholat sunah yang bukan rawatib. Tahajud artinya bangun dari tidur. Sholat tahajud artinya sholat sunah yang dilakukan pada wantu malam hari dan dilaksanakan didahului dengan tidur walaupun tidurnya hanya sebentar(Abu Husein, 1992). Faktor risiko penyakit jantung koroner dibedakan menjadi dua, yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan (nonmodifiable risk factors)( Brian H. Galbut MD, Michael H Davidson MD,2005) meliputi keturunan, umur, dan jenis kelamin; faktor yang dapat dikendalikan (modifiable risk factors) (M. Montaye, D. De Bacquer, G. De Backer and P. Amouye,2000), meliputi hipertensi, merokok, penyakit Diabates Mellitus, stres, obesitas, hiperkolesterolemia, diet, aktivitas fisik.
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah dengan menggunakan beberapa metode. Antara lain dengan metode deskriptif, literature, diskusi, pemikiran subyektif, analisis dan alur pemikiran.
Sholat tahajud dilaksanakan dengan niat ikhlas, dengan keinginan yang kuat dan menunggalkan tujuan hanya kepada Allah Swt., dipersepsikan positif, maka amigdala akan mengirimkan informasi kepada Locus Coeruleus (LC) yang mengaktifkan reaksi syaraf otonom. Lewat hipotalamus, mensekresi neurotransmitter, endorphin, dan enkepalin, yang berfungsi penghilang rasa sakit dan pengendalian sekresi CRF secara berlebih. Akibatnya, sekresi ACTH juga stabil dan terkendali. Dan akhirnya sekresi kortisol akan terkendali, sesuai dengan irama sirkadian, yakni rendah pada malam hari. 
Sekresi kortisol akan terkendali, sesuai dengan irama sirkadian, yakni rendah pada malam hari. Konsentrasi kortisol yang rendah akan mengakibatkan sekresi renin juga stabil, sehingga tidak terjadi peningkatan tekanan arteri, hipertensi dan menimbulkan efek terapi protektif terhadap penyakit jantung koroner.  
Pada pengamal sholat tahajut, akan terjadi penurunan kadar kortisol sehingga mereka berada pada keadaan emosi positif. Dengan demikian, sholat tahajud sebagai sarana protektif terhadap risiko penyakit jantung dengan memberikan efek berupa penurunan kortisol sehingga tercapailah keadaan emosi positif (ketenangan) yang mampu mengendalian diri, khususnya pengendalian terhadap amarah. 
Karakteristik sholat tahajut yang mampu menurunkan sekresi hormon kortisol adalah sholat tahajud yang dilaksanakan dengan niat ikhlas. Implikasi sholat tahajud terhadap faktor risiko penyakit jatung koroner dengan mencegah timbulnya hipertensi dan amarah. Sementara itu, sholat tahajud diduga mampu memberikan proteksi terhadap faktor risiko lainnya, yakni diet, hiperkolesterolemia, obesitas aktivitas fisik, dan merokok.
Keyword: PJK, Sholat Tahajud, Kortisol, dan Faktor Risiko PJK


Diposting oleh Alfi Kamalia (Alfun Hamazah) di 02.04 1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Postingan Lebih Baru Postingan Lama
Langganan: Postingan (Atom)
@ 2011 Keep Hamazah!; Many thanks to: Blogger Templates / blog Design Company / SEO / free template Blog