Sabtu, 19 Oktober 2013
Harun Yahya As A Role Model in My Writing World

Gambar diatas, adalah salah satu potret dari bapak Adnan Oktar (yang
memiliki nama pena Harun Yahya) yang saya peroleh dari fasilitas gambar di
google. kenapa saya harus memasang foto itu? mungkin pertanyaan itu yang
terlintas di benak pembaca kali ini. Okidoki, saya terinspirasi oleh
karya-karya beliau, salah satunya adalah karya dengan judul "Indahnya
Penciptaan Manusia". Pada karya tersebut beliau mampu menunjukkan fakta
Keesaan dan Kebenaran Allah dan Al Quran secara scientic. Oleh karena itu,
sempat terlintas dibenak saya, jika suatu saat saya ingin jadi penulis (karena
memang saya tidak berniat menjadi klinisi full time) maka saya akan menjadikan
beliau sebagai role model penulisan saya. Dengan demikian hal pertama yang saya
lakukan adalah membaca biografi beliau, dan setelah membaca beberapa biografi
beliau. SubhanAllah, menjadikan Allah sebagai tujuan utama, membela Allah dan
agama sebagai tujuan utama adalah landasan beliau dalam menulis. Untuk lebih
lengkapnya silahkan membaca lebih lengkapnya sebagai berikut:
Harun Yahya adalah nama pena Adnan Oktar. Beliau lahir di Ankara pada tahun
1956. Sebagai seorang da'i dan ilmuwan terkemuka asal Turki, beliau sangat
menjunjung tinggi nilai akhlaq dan mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan
ajaran agama kepada masyarakat. ia dibesarkan di kota ini hingga lulus SMU.
Komitment beliau terhadap Islam tumbuh semakin kuat ketika beliau duduk di
bangku SMU. Pada periode ini, pengetahuan yang mendalam tentang Islam beliau
dapatkan dari membaca berbagai buku-buku agama. Di samping itu, beliau juga
memperoleh pemahaman tentang fakta-fakta penting lain yang kemudian beliau
beritahukan kepada orang-orang di sekitarnya.
Pada tahun 1979, Adnan Oktar pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di
Universitas Mimar Sinan. Di masa inilah beliau mulai melaksanakan misi dakwah, menyeru
manusia kepada akhlaq yang baik dan memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang
munkar.
nah bagian yang saya underline itu merupakan intinya, jadi tujuan beliau adalah untuk amar ma'ruf nahi mungkar.
Masa-masa di Universitas Mimar Sinan
Sejak sebelum Adnan Oktar memulai kuliah di Universitas Mimar Sinan,
Istanbul, institusi pendidikan tersebut telah berada di bawah pengaruh berbagai
organisasi ilegal berhaluan Marxisme, sehingga pemikiran kekirian tampak
jelas mendominasi kampus. Setiap orang, apakah ia staf di sebuah fakultas
ataupun mahasiswa, adalah sosok materialis yang berpola pikir atheis.
Sungguh, para staf pengajar mengambil setiap kesempatan yang ada untuk
menyebarkan filsafat materialistik dan Darwinisme dalam kuliah-kuliah
yang mereka berikan kendatipun dua hal ini tidak ada hubungannya dengan topik
kuliah mereka. Dalam lingkungan dimana ajaran agama dan akhlaq tidak
dipedulikan dan sama sekali ditolak, Adnan Oktar menyeru orang-orang di
sekitar beliau kepada keesaan dan keberadaan Allah. Sebagaimana mungkin
telah dimaklumi, dalam kondisi demikian, Islam tidak diberi kesempatan untuk
tumbuh berkembang. Ibu beliau, Ny. Mediha Oktar, menuturkan bahwa pada masa itu
beliau hanya tidur beberapa jam saja di malam hari, sebagian besar sisa waktu
beliau gunakan untuk membaca, membuat catatan dan menyimpan kumpulan catatan
tersebut.
Beliau membaca ratusan buku, termasuk karya-karya pokok tentang Marxisme,
komunisme dan filsafat materialistik, dan mempelajari buku-buku ideologi kiri,
termasuk karya-karya klasik ataupun literatur-literatur lain yang jarang dibaca
orang. Beliau meneliti karya-karya tersebut, menandai
bagian-bagian penting dan membuat catatan-catatan di bagian belakang buku tersebut.
Hal ini membuat beliau sangat tahu tentang filsafat-filsafat serta
ideologi-ideologi tersebut, jauh lebih tahu dibandingkan para pendukung
ideologi itu sendiri. Beliau juga melakukan riset yang mendalam tentang teori
evolusi yang dianggap sebagai landasan ilmiah dari ideologi-ideologi tersebut
dan mengumpulkan berbagai dokumen dan informasi yang berhubungan dengannya.
Setelah mengumpulkan informasi yang berlimpah tentang berbagai kebuntuan,
kontradiksi dan kebohongan yang terdapat dalam filsafat dan ideologi yang
didasarkan atas pengingkaran terhadap Allah ini; tanpa membuang-buang waktu
lagi, Adnan Oktar menggunakan informasi tersebut untuk menyebarkan fakta-fakta
yang ada.
Hampir ke setiap orang, termasuk para mahasiswa dan staf pengajar di
universitas, beliau mendakwahkan keberadaan dan keesaan Allah, serta Al
Qur’an, Kitab Suci yang diwahyukan Allah, dengan menggunakan bukti-bukti
saintifik. Di tengah-tengah pembicaraan di kantin kampus, di
koridor-koridor di saat jam istirahat, seseorang dapat melihat beliau sedang
menjelaskan kelemahan dan kesalahan filsafat materialistik dan Marxisme dengan
mengambil cuplikan dari buku-buku yang menjadi referensi dari ideologi itu
sendiri. Beliau memberikan perhatian khusus kepada teori evolusi. Teori yang
dimunculkan oleh kelompok tertentu untuk melawan fakta penciptaan ini diyakini
sebagai sesuatu yang benar oleh para mahasiswa universitas secara luas. Dengan
menggunakan kedok sains, teori tersebut sebenarnya bertujuan untuk meracuni dan
menghancurkan akidah dan akhlaq dari para pemuda tersebut. Seandainya makar
jahat dari kebohongan ilmiah ini tidak dibongkar, maka akan muncul generasi
penerus yang sama sekali tidak memiliki nilai-nilai spiritual, moral dan
religius.
Latar belakang gerakan dakwah beliau adalah lingkungan yang tidak sesuai dengan aturan Allah. Hal inilah yang mendorong beliau untuk menciptakan karya karya yang menunjukkan kekusaan Allah secara scientifik karena metode inilah yang sesuai dengan sasaran dakwah beliau.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar